WORKSHOP PENYUSUNAN DAN EVALUASI KURIKULUM BERBASIS INDUSTRI DALAM KURIKULUM MERDEKA
SMK NEGERI NGRAHO
Oleh Sri Wahyuningsih, M. Pd.
Kepala SMKN Ngraho, Bapak Ahwan Hadiwiyatno, S.T., M.M. membuka acara dan memberikan sambutan pada workshop yang diadakan pada hari Jumat, 11 Agustus 2023 bertempat di GOR SMK Negeri Ngraho kampus 2. Selanjutnya sambutan kedua dari ketua Iduka Icon Plus, Bapak Bayu Yudhi Cahyono tentang sinergi breakthrough/ terobosan segmen pendidikan untuk memajukan mutu belajar siswa siswi SMK khususnya jurusan TKJ.
Dalam acara tersebut terbuka sesi tanya jawab antara bapak ibu guru dengan pihak Icon. Bapak M. Rifai, S.E., M.M., menanyakan apakah PKL bisa dilaksanakan di PLN dan samakah PLN dengan Indie home. Pertanyaan yang mungkin ada di benak kita juga. Produk PLN yaitu Icon Net sama seperti Indie home tapi lebih murah, cara mendaftar download PLN Mobile. Dalam aplikasi tersebut bisa terlihat terdapat Icon Net atau tidak. Jawaban kedua dari pertanyaan Bapak Rifai adalah siswa bisa PKL di PLN dengan pengajuan surat permohonan di Surabaya dua bulan sebelum PKL. Siswa bisa ditempatkan di pemeliharaan jaringan.
Bu Ria Rosita bertanya berkaitan dengan skill siswa untuk masuk dunia kerja. Apakah cukup SMK atau butuh pendidikan yang lebih tinggi. Bapak Gumilang Adi Prakoso menjawab pertanyaan tersebut dengan menuntut sekolah harus jeli melihat peluang, mengajarkan siswa TKJ dengan hal yang dibutuhkan dunia kerja. Terutama lebih diutamakan yang memiliki sertifikasi Mikrotik. Harus memiliki ilmu optik dan harus ahli ruter juga ahli design dan lain-lain.
Pernyataan selanjutnya berasal dari bapak Jazuli yang menambahkan bahwa PLN melebarkan sayap dari kelistrikan ke internet atau telekomunikasi. Padahal sudah ada telkomsel, mengapa tidak kembali seperti dulu. Beliau juga menambahkan peralatan yang dipakai Sisco yang mahal. Bantuan untuk industri 4.0 dari kementrian harus P3DN, sedangkan ICON PLUS memakai mikrotik. Selanjutnya pertanyaan tersebut dijawab oleh bapak Gumilang Adi Prakoso bahwa Icon Plus berdiri tahun 2002 dan harapan Bapak Erick untuk membesarkan Icon Plus. Harga Icon Net harus lebih rendah. Jawaban pertanyaan kedua adalah Sisco lebih bagus dari Mikrotik, dan Sisco masuk di Indonesia juga secara legal.
Untuk berikutnya Bapak Riza menanyakan tentang kunjungan industri ke Surabaya yang membawa dua rombongan belajar jurusan TKJ apakah mencukupi?. Ternyata hal ini bisa diantisipasi dengan cara siswa secara bergantian bisa diajak ke ruang OT yang berisi ruter dan switch, perlu didiskusikan terlebih dahulu. Mengacu dari tahun kemarin hanya 10-15 siswa yang masuk. Tetapi untuk yang di Jakarta bisa semuanya.
Acara yang berdurasi sekitar 1,5 jam tersebut sangat menarik karena merupakan topik yang sedang trend saat ini. Berbagai pertanyaan dari bapak ibu guru bisa terjawab dengan baik oleh pihak Icon Plus. Di akhir acara ditutup dengan doa dan pihak Icon Plus melanjutkan pertemuan ke laboratorium TKJ dengan para guru kejuruan.
Gambar 1. Pengarahan dari para wakil kepala sekolah
Gambar 2. Peserta Penyusunan dan Evaluasi Kurikulum, bapak ibu guru SMKN Ngraho